Kamis, 03 Oktober 2019

we'll never know what will happen tomorrow 7 years of love travel


              Yaa.. tepat tahun ini adalah 7 tahun awal sebuah rasa yang sampai hari ini masih tersa hangat dan masih ada dalam hati ini. 7 tahun yang lalu awal aku mengenal Nur (nama depan sebenarnya), berawal dari facebook aku mulai menyapamu, aku kira biarpun nur sudah punya cowo yang juga teman sekolahku tapi dia juga menyapaku dengan ramah, mulai saat itu aku menaruh hati padanya dan sejak pertemuan pertama kita kita mulai menjalani sebuah hubungan yang mungkin masih disebut cinta monyet karena pada waktu itu status kita berdua masih sebagai pelajar Nur di subah SMP negri dan aku baru masuk sekolah menengah kejuruan swasta di bilangan Jakarta selatan. Awal kisah yang sangat indah biarpun ga banyak yg kita lakukan seperti pasangan muda-muda lainnya, yang sering jalan jalan karena pada saat itu aku belum mempunyai kendaraan untuk membawa Nur jalan jalan dan menjemput dia pulang sekolah maklum aku dari kalangan keluarga yg hidup pas pasan. Dan waktu itu masuk bulan februari adalah bulan kelahiran Nur, dan sebagai pacar dia waktu itu aku pasti tidak enak kalu tidak memberi kado untuknya yak karena saat itu uang jajan aku pas pasan untuk naik angkutan kota dan makan siang di sekolah, dan pada saat itu aku di ajak oleh teman untuk kerja sampingan di bilangan SCBD sebagai EO acara gereja untuk orang-orang bule, dari hasil kerja itu aku pulang kerumah setelah mandi aku bersiap memakai kendaraan ayah untuk pergi ketoko kado yang tidak jauh dari rumah. Dan disitu aku membelikan boneka yang masih disimpan oleh dia sampai sekarang terimakasih Nur.
                Hubungan kita waktu itu tidak lama karena ada masalah yang aku sendiri tidak tahu apa salahku Nur selalu marah marah sama aku, sampai pada suatu titik ketika aku pulang sekolah aku melihat Nur pilang sekolah dengan cowo teman seangkatannya di SMP. Ya ketika itu aku merasa ada sesuatu yg menyesakan dada, sampai dirumah aku mencoba sms Nur dan yang aku dapat adalah kata pisah, aku sebagai cowo yang menyayangi dia sepenuh hati merasa hancur air mata menetes dari dalam mataku biarpun cowo harus ga boleh cengeng tentang cinta ya apa yang mau dikata cowo juga punya hati seperti wanita yang bila hatinya hancur air matanya akan tumpah.
                Hari berlalu aku melihat banyak cowo yang bergantian bersama Nur dan secara perlahan aku mulai membuka hati untuk yang lain. 3 tahun aku di SMK sampai aku lulus kami tidak pernah ada kontak tetapi aku selalu memperhatikan kehidupan dia dengan cowonya di social media. Ya mungkin rasa tak pernah bohong biarpun hatiku sudah dimiliki orang lain tapi rasanya ada yang aneh seperti masih mengharapmu biarpun Nur sudah milik orang lain dan aku juga sudah ada yang punya tapi aku tetap professional tidak mau menyakiti sedikitpun wanita yang menyayangiku.
                Dan tahun demi tahun berlalu aku ingat pada saat itu aku ingat betul itu tahun 2017 Nur datang menceritakan masalah hidupnya dengan cowonya dan ketika saat itu kita mulai dekat kembali dan sempat jadian kembali biarpun hanya 2 minggu yg berharga, dan Nur kembali pergi lagi dengan alasan aku terlalu sibuk sehingga tidak memperhatikan dia, ya memang saat itu aku masih belum biasa membagi waktu karena aku sudah kerja dan baru memulai kuliah di Universitas swasta dan tidak biasa membagi waktu untuk dia dan chatanpun sampai aku tidak sempat. Tetapi setelah kami putus yang ke 2 kalinya kita masih dekat dan sering chatan berbagi kabar dan cerita tentang kehidupan kita masing-masing dan pada awal 2018 kami mulai sangat dekat kembali, dan disitu aku mulai mau memiliki dia kembali kearah yang lebih serius lagi tetapi Nur menolak dengan alasan ingin focus belajar dan kuliah tidak mau mengenal cinta dahulu katanya.
                Tetapi setelah selang beberapa bulan, Nur jadian dengan teman kampusnya ya kalian juga tahu apa perasaan yang aku rasakan pada saat itu sakit pasti, lebay kali yang bilang tidak sakit karena pada saat itu aku mulai melepaskan seseorang yang menyayangi aku sepenuh hati karena aku lebih memilih Nur untuk menempati hatiku, tetapi Nur tidak dia memilih cowo lain, ya pasti saat itu air mataku kembali turun tetapi aku tetap tegar mungkin ini yg terbaik untuk dia, aku coba mengerti dan membuka hati untuk yang lain tetapi tidak cepat butuh ber bulan-bulan untuk melupakannya.
                Hari-hari berganti, bulan-bulan berganti, tahun juga berganti. Saat aku mencoba baru memulai hubungan dengan orang lain Nur kembali dating seperti biasa sapaan ia langsung membuat hatiku kembali tunduk entah ilmu apa yang Nur pakai sampai hatiku selalu terbuai olah sapaan dia. Awal aku tidak terlalu membawa perasaan banyak untuk dia, tetapi seiring waktu kita makin dekat sampai kita sering jalan-jalan biarpun Nur masih memiliki cowo, disitu hatiku mulai dirampas semuanya oleh Nur sampai hubungan aku sama si Rum kandas juga, aku coba mencoba memulai sama Nur kembali karena ia putus dengan cowonya karena persoalan yang setiap hari ia ceritakan kepadaku sampai matanya lebam karena terlalu banyak menangis, aku tidak tega aku saja yang sudah kenal Nur lama tidak pernah membuat dia menangis, hatiku tersentuh karena wanita yg ada selalu di dalam diri ini diperlakukan seperti itu sampai membuat ia menangis, padahal cowo itu baru kenal dengan Nur 1 tahunan.
                Aku selalu menghibur nur dengan mengajak dia jalan jalan agar dia tidak berfikiran tentang cowo itu sampai iya berbicara dengan aku bahwa dia telah putus dengan cowo itu. Dan ini menurutku hal yang bagus satu sisi aku tidak ingin melihat Nur kembali menangis, kedua adalah ada kesempatan untuk memiliki dia kembali karena rasa ini telah terpendam lama.
                Dan jawaban Nur adalah tidak, dan ia berkata “aku balikan lagi sama dia, aku ngasih kesempatan dia untuk berubah”. Disitu aku menghela nafas kembali dan berbicara “mungkin pilihan dia yang terbaik”. Aku menghargai keputusan dia, aku tidak pernah memaksa untuk dia.
                Dan ga beberapa lama Nur kembali memberi kabar bahwa ia putus lagi. Dan mulai saat itu kita seperti orang pacaran kemana-mana berdua dan rasa cinta yang sesungguhnya mulai merasuki diriku, aku sangat nyaman dengan dia perhatian keaku juga membuatku merasa hari-hariku dengan dia sangat istimewa.
                Dan pada bulan juni 2019 terjadi sedikit debat dengan dia, dia merasa tidak enak dengan mantan-mantan pacarku karena putus dengan aku karena dia. Aku bilang sama dia “yang berlalu sudahlah berlalu tak usah kamu pikirkan yang penting sekarang hati aku untuk kamu mereka juga sudah iklas”, tetapi tetap saja Nur pergi dengan alasan ingin aku melupakan dia, tetapi aku tidak biasa melupakan dan akhirnya dia tidak memberi kabar sama sekali tetapi aku disini selalu menunggu kabar dari dia kepikiran setiap hari.
                Dan pada suatu hari kita tak pernah ketemu lagi dan aku meliat Nur jalan dengan cowo lain pada saat dijalan aku pilang dari kampus, dijalan aku merasa sangat lemas seakan tak percaya ia setega itu. Sampai aku berbicara dari motor “aku ingin ngomong nanti”, dan jawaban dia hanya “iya”.
                Dan aku berbicara panjang lebar tentang kejadia tadi sampai air mataku terjun bebas dari kelopakmataku didepain ia entah yang keberapa kali air mataku jatuh karena dia. Aku ini memang bodoh entah mengapa sesakit hati apapun aku masih mau menerima dia entah ini cinta yang sebenarnya atau bukan. Kali ini aku benar-benar tidak mau kehilangan dia karena hidupku hanya untuk dia aku rela semuanya untuk dia dari dulu usahaku selalu ingin bikin dia bahagia buakan seperti mantan dia yang selalu bikin dia menangis. Karena aku ini pria yang tidak ingin membuat wanita yang aku sayang menangis, dan tidak bahagia.
                Dan aku selalu berharap ia kembali siap menunggu kembali bertahun-tahun sampai iya biasa serius dan menjalani kehidupan bersama selamanya.

Love you nur kamu yang selalu ada di hatiku tak pernah tergantikan aku selalu memaafkan mu setiap perbuatanmu kepadaku, dan berharap kamu menerima hatiku biarpun bukan sekarang karena kamu bilang 3-4 tahun lagi aku harap aku orangnya dan aku akan menunggu mu biarpun kamu berkata.

Well never know what will happen tomorrow